Menelaah Makna di Balik Lambang pada Garuda Pancasila


Tahukah Sobat bahwa setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila? Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden No. 153 Tahun 1967. Tahun ini peringatan Hari Kesaktian Pancasila digelar dengan mengusung tema “Bangkit Bergerak Bersama Pancasila”. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bertujuan untuk mempertebal dan meresapkan keyakinan akan kebenaran, keunggulan, serta kesaktian ideologi Pancasila sebagai satu-satunya pandangan hidup rakyat Indonesia.

Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kali ini kami ingin mengajak Sobat semua untuk mengenal dan memahami makna dari lambang Negara Kesatuan Republik yaitu Garuda Pancasila. Apakah makna mendalam di balik simbol-simbol pada Garuda Pancasila? Yuk, kita bedah!

Burung Garuda

Dalam PP Nomor 66 Tahun 1951 disebutkan bahwa Garuda yang digantungi perisai dengan memakai paruh, sayap, ekor dan cakar mewujudkan lambang tenaga pembangun seperti dikenal pada peradaban Indonesia. Garuda terkenal baik dalam arkeologi, kesusasteraan, dan mitologi Indonesia. Sayap garuda berbulu 17 (tanggal 17), ekornya berbulu 8 (bulan 8 = Agustus), dan di bawah kalung perisai yang menghubungkan dengan ekor terdapat bulu berjumlah 19 dan bulu pada leher berjumlah 45 (menunjukkan angka tahun 1945). Warna emas dipakai untuk seluruh burung Garuda, dan warna merah-putih didapat pada ruangan perisai. Warna emas melambangkan kebesaran bangsa atau keluhuran negara. Warna-warna pembantu dilukiskan dengan hitam atau meniru seperti yang sebenarnya dalam alam.

Perisai

Terdapat perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda. Di tengah-tengah perisai yang berbentuk jantung itu, terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan khatulistiwa (ekuator). Lima buah ruang pada perisai itu masing-masing memuat lambang pada masing-masing dasar dalam Pancasila. Perisai atau tameng dikenal oleh kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai senjata dalam perjuangan mencapai tujuan dengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang sedemikian dijadikan lambang; wujud dan artinya tidak berubah-ubah yaitu lambang perjuangan dan perlindungan.

Lambang Dasar Pancasila

Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa terlukis dengan Nur Cahaya di ruangan tengah berbentuk bintang yang bersudut lima. Dasar Kerakyatan dilukiskan dengan kepala banteng sebagai lambang tenaga rakyat. Dasar Kebangsaan dilukiskan dengan pohon beringin, dilambangkan sebagai tempat berlindung. Dasar Peri Kemanusiaan dilukiskan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi. Sedangkan dasar Keadilan Sosial dilukiskan dengan kapas dan padi, sebagai tanda tujuan kemakmuran.

Pita Semboyan

Kaki Garuda Pancasila mencengkeram pita bertuliskan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang diambil dari Bahasa Jawa Kuno. Kata Bhinneka itu ialah gabungan kata “bhinna” dan “ika”. Sehingga bila digabung memiliki makna: berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kalimat itu telah muncul sejak lama dan pernah dipakai oleh pujangga ternama Empu Tantular.

Nah, itulah dia filosofi dari lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, Garuda Pancasila. Ternyata sarat makna dan harapan, ya. Sebagai pelajar Pancasila, Sobat SMP wajib memahami nilai-nilai luhur dalam pancasila, lambang negara, sekaligus mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat SMP. Selamat Hari Kesaktian Pancasila.

Penulis: Pengelola Web 


Penulis : Administrator | Terbit : 2022-10-02 | Dibaca : 472

© Managed by CLIMBERNET